Mochamad Ridwan, S.Pd. *)
Program Continue Education adalah wujud nyata Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk membentuk dan mencetak guru SD yang berkualitas dan layak mengajar. Besar manfaat yang dirasakan pengajar SD terutama yang selama ini ilmu yang mereka peroleh serasa mengalami penyegaran kembali. Manfaat yang aplikatif ini mengandung harapan agar pelatihan semacam ini perlu dilanjutkan dalam bentuk yang sama atau bahkan lebih baik dari ini dengan materi cakupan yang lain.
Mulai tanggal 19 Oktober sampai dengan 14 Desember 2008 program Continue Education yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya dilaksanakan. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh guru SD negeri dan swasta selingkup wilayah kerja Diknas Kota Surabaya terutama guru kelas jenjang kelas 4-6 SD. Pelatihan ini dilaksanakan bertempat di kampus Universitas Negeri Surabaya dengan sistematika 8 kali tatap muka / pertemuan, setara menempuh mata kuliah 2 SKS. Di akhir pertemuan diadakan ujian akhir dengan soal yang disesuaikan dengan materi pelatihan. Materi yang diberikan adalah Asesmen atau penilaian pembelajaran dan Pembelajaran Inovatif dengan tutor dosen dari Universitas Negeri Surabaya yang kompenten di bidangnya. Adanya program yang digulirkan Diknas ini semula disambut dingin oleh para guru SD dengan alasan program ini terkesan mendadak dan waktu pelaksanaannyapun bertepatan setiap hari Minggu. Tetapi kiranya karena tanggung jawab seorang pengajar untuk terus menambah ilmu dan pengetahuan serta memperoleh sertifikat penghargaan mengikuti pelatihan, maka peserta tetap mengikuti dengan antusias walaupun pelaksanaanya menyita waktu untuk keluarga.
Apa esensi dari Continue Education 2008 ini ?
Melihat dari itikad baik Pemerintah kota Surabaya dalam hal ini Diknas Kota Surabaya untuk memajukan pendidikan terutama memajukan kualitas dan kuantitas guru, mungkin inilah salah satu cara yang tepat dalam mewujudkan impian ini. Apalagi pemerintah pada tahun 2009 berencana menaikkan gaji PNS Guru menjadi minimal 2 juta per bulan, tidak berlebihan kiranya usaha menaikkan grade kualitas guru ini digulirkan. Pemerintah tidak mau kecolongan lagi dengan pengalaman–pengalaman sinis sebelumnya yang terjadi pada para pengajar ini. Guru tidak dipandang menjadi sekedar profesi yang biasa dengan penghasilan dan kemampuan yang seadanya, tetapi profesi dan kemampuan luar biasa sehingga generasi yang dibimbingnya menjadi generasi yang bisa bersaing diantara warga dunia bukan hanya sekedar berdemonstrasi apalagi disertai tindakan anarkis pengerusakan fasilitas. Untuk itu pemerintah Kota Surabaya melalui Diknas Pendidikan berusaha membuat guru-guru selalu dalam kondisi fress graduated. Salah satunya dengan diselenggarakan program continue education ini. Materi yang disampaikan dalam pelatihan inipun adalah materi yang dihubungkan dengan permasalahan sehari-hari yang selalu dihadapi oleh guru. Tujuannya jelas agar guru secara aplikatif mengamalkan ilmu yang didapat agar dunia pendidikan semakin maju berkembang.
Esensi yang kedua adalah berhubungan erat dengan program sertifikasi guru. Dengan semakin banyak guru mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan maka semakin banyak pula point yang dikumpulkan guru tersebut untuk mengikuti sertifikasi. Tetapi adalah naïf kiranya mengikuti pelatihan ini hanya mengharapkan sekedar kertas piagam atau sertifikat tanpa tahu dan ambil manfaat yang dibisa diaplikasikan dalam keseharian mengajar di kelas. Oleh karena itu program ini memang dirancang agar para guru khususnya guru SD bisa berkembang dan bertambah ilmu pengetahuannya.
Harapan Continue Education 2008
Bagi Diknas Kota Surabaya tentu program pelatihan ini adalah perbaikan kualitas dan kuantitas guru segera terwujud sebelum diberlakukannya anggaran 20% pendidikan oleh pemerintah yang insyaAllah rencananya mulai berjalan tahun 2009. Persiapan ini juga menjadi tantangan tersedianya guru-guru yang mampu menunjukkan prestasi di bidang akademik maupun pedagogis. Tidak menutup kemungkinan bahwa di kota Surabaya akan mempunyai beberapa guru bahkan semua yang menjadi pioner dalam percontohan guru-guru berkualitas di daerah lain. Memang benar adanya bahwa dunia pendidikan ujung tombaknya adalah guru. Ditangan guru tersebut mampu mengubah sejarah suatu bangsa. Bagi guru sendiri harapannya dengan adanya program pelatihan ini adalah pendalaman materi keguruan dan teknik-teknik penyampaian materi dalam proses kegiatan pembelajaran. Untuk pelatihan ini kebetulan materinya hanya seputar kemampuan penyampaian materi kepada siswa sebagai peserta didik, serta kemampuan menganalisis umpan balik dalam suatu proses pembelajaran. Tidak mudah bagi pengajar yang rata-rata pengalaman mengajarnya lebih dari 10 tahun tanpa pernah sesekalipun mencarge kemampuannya, bisa mengajar dengan baik. Fakta inilah yang membuktikan jika program pelatihan continue education 2008 ini perlu diikuti semua guru.
Nah apakah setelah selesai 14 Desember 2008 lalu kemudian program continue education ini dicukupkan sampai disini ? ataukah program ini hanya suatu try out bagi agenda Diknas Kota Surabaya?. Kemungkinan besar walaupun program pelatihan ini digelar tanpa sengaja, tetapi sudah menjadi hati bagi sebagian besar pengajar SD di Kota pahlawan ini. Manfaat yang diperoleh lebih besar kiranya sehingga bisa diaplikasikan di sekolah masing-masing, karena itu harapan kami sebagai guru-guru SD kiranya tidak berlebihan di tahun 2009, program pelatihan semacam ini bisa dilakukan lagi dengan materi yang berbeda sesuai dengan permasalahan-permasalahan kami yang kami hadapi di kelas. Begitupun pelayanan pihak Universitas Negeri Surabaya sebagai tempat pelatihan, bagi kami adalah menunjukkan kuantitas suatu pelatihan yang perlu diperhatikan lebih baik lagi. Memang agak terkesan tidak mengenakkan apabila terdapat oknum yang kurang ramah selama pelatihan berlangsung. Semoga semua ini mewakili ungkapan hati seluruh guru-guru SD negeri dan swasta yang mengikuti continue education 2008.
*) Guru SD Al Hikmah Surabaya
Posting Komentar