Perpustakaan Sekolah => MInat Baca ?

Ammar *)

Dalam perkembangan peradaban manusia, buku memang memiliki kekuatan yang dahsyat. Kendati demikian, kedahsyatan buku tentu tidak akan ada apa-apanya jika benda tersebut hanya dipajang, tidak pernah disentuh dan dibaca. Dan tampaknya, inilah masalah kita saat ini. Membaca merupakan kegiatan dan kemampuan khas manusia. Walaupun demikian,
kemampuan membaca tidak terjadi secara otomatis karena harus didahului oleh aktivitas dan kebiasaan membaca yang merupakan wujud dari adanya minat membaca.
Minat baca memang dapat dikaitkan dengan kemampuan membaca, dan kemampuan membaca berhubungan dengan bacaan. Oleh sebab itu, bacaan merupakan faktor penting yang perlu disediakan untuk mengasah kemampuan membaca untuk kemudian meningkatkan minat baca. Lemahnya kemampuan membaca, sangat boleh jadi karena kesempatan mengasah lewat bacaan masih langka, apakah karena alasan kesibukan, atau buku bacaan masih menjadi barang mahal. Perpustakaan walaupun bukan satu-satunya indikator minat baca, namun memegang kendali dalam hal memacu minat baca dalam kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang belum menempatkan bahan bacaan sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
Kebanyakan atau bahkan hampir keseluruhan jumlah SD kita miliki jumlahnya sekitar 148.262 SD sedangkan jumlah 132.718 (89,5%) yang memiliki perpustakaan, sedangkan sekitar 15.544 (10,5 %) tidak memiliki fasilitas perpustakaan. Buku pelajaran dan buku bacaan umum tidak terkoleksi secara lengkap. Bahkan, banyak SD yang tidak memiliki ruang khusus untuk perpustakaan dan tidak memiliki petugas khusus yang mengelola perpustakaan. Dengan demikian, wajar saja kalau siswa SD kita tidak memiliki kebiasaan membaca yang memadai. Padahal masalah minat membaca merupakan persoalan yang penting dalam dunia pendidikan. Anak-anak SD yang memiliki minat membaca tinggi akan berprestasi tinggi di sekolah, sebaliknya anak-anak SD yang memiliki minat membaca rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya (Wigfield dan Guthrie, 1997).
Untuk itu diperlukan adanya perberdayaan perpustakaan sekolah dengan fasilitas dan koleksi buku bacaan yang memadai khususnya sekolah dijenjang SD karena di usia ini pihak sekolah bisa membentuk dan menumbuhkan minat baca bagi siswa untuk keranjingan membaca dan siswa benar-benar memanfaatkan fasilitas perpustakaaan yang ada di sekolahnya. Tentu saja kerja sama oleh semua pihak sangat dibutuhkan antara lain kepala sekolah, wali kelas, guru pengajar, pustakawan, karyawan, wali murid serta peranan pemerintah untuk membantu dan memberikan motivasi kepada siswa. Marilah kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang handal.

*) Pustakawan SDBI Al Hikmah
Share this post :

Posting Komentar

www.GuruKita.com

Test Sidebar

Label: Pendidikan
Recent Posts
Widget by: Info Blog
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SDBI Al Hikmah Surabaya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger